Kamis, 18 Oktober 2012

Bajing dan Tupai Adalah Berbeda

Bajing dan Tupai adalah hewan yang berbeda, meskipun banyak orang yang menganggapnya sebagai binatang yang sama. Bajing dan Tupai memiliki perbedaan, Tupai sepintas mirip dengan bajing, tetapi berbeda anatomi dan perilakunya. Tupai mempunyai moncong sangat panjang (bagian muka, mulut dan hidung) sedangkan bajing relatif agak rata pada bagian mulut dan hidungnya.
Bajing merupakan mamalia pengerat (ordo Rodentia) dari suku (famili) Sciuridae yang dalam bahasa Inggris disebut squirrel. Sedangkan Tupai berasal dari famili Tupaiidae dan Ptilocercidae yang dalam bahasa Inggris disebut treeshrew. Secara ilmiah (ilmu biologi), Bajing berbeda dengan Tupai, bahkan sangat jauh kekerabatannya.
Dalam hal makanannya pun berbeda. Bajing merupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan sedangkan Tupai merupakan binatang pemakan serangga.

Tupai

Tupai berbeda dengan Bajing. Tupai merupakan mamalia kecil dari bangsa Scandentia yang sering kali dikelirukan dengan Bajing. Tupai banyak memangsa serangga, sehingga dahulu dimasukkan ke dalam bangsa (ordo) Insectivora (pemakan serangga). Ciri khas Tupai adalah mempunyai moncong sangat panjang pada bagian muka yang terdapat mulut dan hidung.
Tupai Kekes
Tupai merupakan anggota dari bangsa Scandentia yang terdiri atas dua suku (famili) yaitu Tupaiidae dan Ptilocercidae. Indonesia memiliki jenis Tupai terbesar di dunia. Dari 20 spesies Tupai yang ada di dunia, 12 diantaranya dipunyai oleh Indonesia. Spesies-spesies Tupai di Indonesia tersebut antara lain:
  • Tupai ekor-kecil (Dendrogale melanura). Di Kalimantan
  • Tupai mentawai (Tupaia chrysogaster). Endemik Kepulauan Mentawai.
  • Tupai bergaris (Tupaia dorsalis). Kalimantan
  • Tupai akar (Tupaia glis). Kalimantan, Sumatra, Jawa dan Semenanjung Malaya.
  • Tupai ramping (Tupaia gracilis). Kalimantan, Karimata, Bangka dan Belitung.
  • Tupai kekes (Tupaia javanica). Sumatra, Nias, Jawa dan Bali.
  • Tupai kecil (Tupaia minor). Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya.
  • Tupai gunung (Tupaia montana). Terbatas di pegunungan di Kalimantan bagian utara.
  • Tupai tercat (Tupaia picta). Kalimantan.
  • Tupai indah (Tupaia splendidula). Kalimantan bagian selatan, Karimata, Natuna, dan Pulau Laut.
  • Tupai tanah (Tupaia tana). Sumatra dan Kalimantan.
  • Tupai ekor-sikat (Ptilocercus lowii). Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan pulau-pulau di sekitarnya.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Sub Filum: Vertebrata; Kelas: Mamalia; Ordo: Scandentia: Famili: Tupaiidae dan Ptilocercidae.

Bajing

Bajing berbeda dengan Tupai. Bajing memiliki moncong yang tidak terlalu panjang seperti halnya tupai, bagian muka (mulut dan hidung) relatif agak rata atau datar.
Bajing Kelapa
Bajing ada yang hidup di tanah juga ada yang hidup di pohon. Bahkan bajing dari subspesies Pteromyini mampu terbang (melayang dari atas ke bawah), karena jenis ini mempunyai membran (selaput tipis) diantara kaki depan dan belakang yang memungkinkan melayang jauh diantara pepohonan.
Berbeda dengan Tupai yang memakan serangga, Bajing merupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan. Sering kali binatang ini dianggap sebagai hama terutama pada tanaman kelapa dan perkebunan buah. Mungkin lantaran dianggap binatang hama dan perusak ini kemudian muncul istilah ‘bajingan’.
Bajing terdiri atas 51 genus dan 278 spesies (jenis). Beberapa jenis Bajing yang terdapat di Indonesia antara lain:
  • Ratufa bicolor (Jelarang); Hutan tropis dan subtropis di Asia termasuk Indonesia.
  • Callosciurrus prevostii (Bajing Tiga Warna); Kalimantan
  • Callosciurrus nigrovittatus (Bajing Hitam); Thailand, Semenajung Malaya, Sumatra dan Jawa.
  • Callosciurrus notatus (Bajing Kelapa); terdapat di Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali dan Lombok, serta pulau-pulau di sekitarnya
  • Callosciurrus adamsi (Bajing Telinga Botol); Endemik Kalimantan
  • Callosciurrus orestes (Bajing Kelabu); terdapat di Kalimantan
  • Sundasciurus hippurus (Bajing Ekor Kuda): Kalimantan
  • Sundasciurus lowii (Bajing Ekor Pendek): Kalimantan
  • Sundasciurus tenuis (Bajing Bancirot); Kalimantan
  • Sundasciurus jentinki (Bajing Jentink); Kalimantan
  • Sundasciurus brookei (Bajing Brooke); Kalimantan
  • Sundasciurus juvencus (Bajing Palawan); Jawa dan Bali
  • Glyphotes simus (Bajing Kerdil Perut Merah); Endemik Kalimantan
  • Nannosciurus melanotis (Bajing Kerdil Telingan Hitam); Jawa dan Kalimantan
  • Rubrisciurus rubriventer (Bajing Besar Sulawesi); Endemik Sulawesi
  • Petinomys hageni (Bajing Terbang Kepala Tengguli): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys genibarbis (Bajing Terbang Berjambang): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys setosus (Bajing Terbang Dada Putih): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys vordermanni (Bajing Terbang Pipi Jingga); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys sagitta (Bajing Terbang Jawa); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Lariscus insignis (Bajing Tanah Bergaris Tiga); Kalimantan
  • Dremomys everetii (Bajing Gunung); Kalimantan
  • Rhinosciurus laticaudatus (Bajing Tanah Moncong Runcing); Kalimantan
  • Exilisciurus exilis (Bajing Kerdil Dataran Rendah); Kalimantan
  • Exilisciurus whiteheady (Bajing Kerdil Telinga Kuncung): Kalimantan
  • Rheithrosciurus macrotis (Bajing Tanah Ekor Tegak)
  • Petaurillus hosei (Bajing Terbang Hose)
  • Lomys horsfield (Bajing Terbang Ekor Merah)
  • Aeromys tephromelas (Bajing Terbang Hitam)
  • Hylopetes lepidus (Bajing Terbang Pipi Kelabu)
  • Pteromyscus pulverulentus (Bajing Terbang Berbedak)
  • Petaurista petaurista (Bajing Terbang Rakasasa Merah)
Sebenarnya masih banyak jenis Bajing lainnya di Indonesia, namun sebagai gambaran hanya ini yang saya sampaikan.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Sub Filum: Vertebrata; Kelas: Mamalia; Ordo: Rodentia: Famili: Sciuridae

http://alamendah.wordpress.com/2010/01/23/bajing-dan-tupai-adalah-berbeda/

Perbedaan FS dan SG

Setelah membaca2 bbrp artikel, Trit dan masukan bbrapa orng serta tidak sedikit orng yg sering bertanya dan masih bingung, disni ane nulis sedikit tentang Kesamaan dan Perbedaan FLYING SQUIRREL (FS/bajing terbang) dan SUGAR GLIDER(SG/tupai terbang)

Persamaan FS dan SG :
- sama2 hewan nocturnal ( hidup dimalam hari )
- sama2 ada selaput antara kaki depan dan belakang ( buat loncat dri pohon ke pohon lain) kyak terjun payung
Beda FS dan SG :
- Nama Ilmiah SG Petaurus Breviceps, sedangkan FS berbeda2 krn banyak jenis spesiesnya, mungkin yg biasa diperjual belikan Petinomys sagitta (Bajing Terbang Jawa).
- Walaupun di indonesia rata2 FS dan SG memiliki warna dasar abu2 tetapi SG punya ciri khusus yaitu ada garis hitam dipunggungnya dri kepala hingga ekor
- dari tampang, FS lebih mirip Bajing kelapa sedangkan SG sedikit mirip Kuskus :D
- ekor FS mengembang dan terangkat naik sedangkan SG membulat
- untuk bunyinya FS belum pernah denger ,,^^,, , klo SG dpt  membuat beberapa suara dri mencicit hingga menggonggong seperti anjing Chihuahua :D
- SG tu bukan jenis bajing gan tpi Marsupilai alias Hewan berkantung kyak kangguru, jdi klo anaknya lahir langsung masuk ke kantung ibunya dan setelah 40-1bln lbih baru deh tu baby SG (yg biasa dsebut joey) keluar dri kantung mamahnya n bru boleh dipegang manusia.
- harga FS ma SG beda jauh. FS antara 35-400rb tergantung kondisi dan lokasi, n biasanya hasil tangkapan/WC. klo SG paling murah keknya 350rb and biasanya jinak krn hasil peranakan/CB
- SG tuh dri Papua dan Australia (di aussie dilindungi) mungkin ini yg bikin mahal sedangkan FS keknya hampir ada dsemua hutan Tropis

tu sih sepengetahuan ane CMIWW, jdi tolong dikoreksi ya apabila ada kesalahan atau bisa ditambahin jg mungkin oleh mastah2 dsini. Semoga Bermanfaat :) Terimakasih ,,^^,,

bberapa sumber :
-http://13fallenangelsdowntoearth.blogspot.com/2009/02/tupai-terbang-sugar-glider.html
-http://ajiyudo.blogspot.com/2010/12/sugar-glider.html
-http://alamendah.wordpress.com/2010/01/23/bajing-dan-tupai-adalah-berbeda/

Penelitian menemukan: Tupai-pun mengenal Adopsi

  Tupai sedang memindahkan anaknya (RyanW.Taylor) Konon, para peneliti telah menemukan bahwa tupai merah, sebuah spesies yang hidupnya tidak berkelompok, akan mengadopsi tupai yatim dari kerabat mereka. Setelah hampir selama 20 tahun dilakukan penelitian, lima kasus adopsi pada tupai merah didokumentasikan dalam makalah penelitian yang dipublikasikan di Nature Communications.


"Hewan yang hidupnya berkelompok, termasuk singa dan simpanse, sering dikelilingi oleh kerabatnya, sehingga tidak mengherankan bila betinanya akan mengadopsi anggota keluarga yang yatim piatu karena mereka telah menghabiskan waktu mereka untuk hidup bersama," kata Dr. Andrew McAdam dari the University of Guelph dalam siaran persnya tentang hasil penelitiannya.

"Tapi tupai-tupai merah hidup terisolasi total dan sangat teritorial. Satu-satunya saat bagi mereka untuk mengijinkan tupai lain masuk ke dalam wilayah mereka hanyalah satu hari dalam setahun, saat betina siap kawin atau ketika mereka menyusui anak-anaknya."

Menurut MCAdam, tupai dapat mengidentifikasi kerabat mereka dengan mendengar panggilan kerabatnya. Mereka akan mencari kerabatnya jika mereka tidak mendengar panggilan kerabat dekatnya selama beberapa hari.

"Kami menduga bahwa, jika mereka menemukan orok tupai di suatu wilayah, mereka ingat bahwa tetangga mereka adalah kerabatnya dan membawanya pulang kesarang mereka. Ini tentu sebuah perilaku yang cerdas bagi tupai,".kata McAdam selanjutnya.

sumber : http://konon-katanya.blogspot.com/2012/01/tupai-pun-mengenal-adopsi.html